Rabu, 15 Juni 2016

laporan lapangan BK



LAPORAN LAPANGAN BIMBINGAN KONSELING

Anak yang Pemarah

Nama          : Ulfah Lailiyah (1400002047)

Prodi/ sem  : PGPAUD / IV A

Universitas :Ahmad Dahlan Yogyakarta


A.    Identitas
1.     Identitas Subjek
Nama                                                :  Faishal
Jenis Kelamin                        :  Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir           :  Palembang, 16-06-2009
Umur                                     :  6 thn
Suku Bangsa                         :  Jawa
Agama                                  :  Islam
Alamat                                  :  Palembang
Urutan Kelahiran                  : anak ke 2 dari 2 bersaudara

2.      Identitas Orangtua

Ayah
Ibu
Nama
Usia
Suku Bangsa
Agama
Pendidikan Terakhir
Alamat
Urutan Kelahiran
Lukmanudin
37
Jawa
Islam
S-1
Palembang
Ke 1 dari 8
Siti Muhimah
36
Jawa
Islam
S-1
Palembang
Ke 10 dari 10

B.     Permasalahan
            Gracinia (2005:8) menyatakan bahwa “Marah adalah emosi manusia yang alami dan dialami oleh setiap manusia.” Marah bisa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Kita bisa marah kepada orang lain karena tingkah lakunya, ataupun terhadap sesuatu yang kurang menyenangkan dan membuat kita tidak nyaman. Tidak ada yang salah dengan marah. Masalahnya adalah bagaimana kita mengungkapkan kemarahan tersebut.
            Banyak faktor yang menyebabkan anak menjadi pribadi yang pemarah diantaranya:
a.       Meniru perilaku orang tua
b.      Keinginan yang tidak dituruti orang tua
c.       Rasa ingin tahu yang tidak terjawab
d.      Ketakutan dan kegelisahan
e.       Gangguan susana hati
f.       Mencari perhatian
g.      Menunjukkan ketidaksukaannya akan sesuatu.(GelombangOtak.com)

Anak adalah peniru ulung. Apa saja yang dilakukan anak adalah refleksi dari apa yang ia lihat di lingkungan sekitarnya, entah itu dari orangtuanya, saudaranya, maupun teman-temannya. Termasuk hal didalamnya adalah memukul, mencubit, maupun menjadi pribadi yang pemarah. 
Seringkali marah adalah akibat dari anak tidak mendapatkan apa yang ia inginkan. Dengan keterbatasanyang ia miliki, anak tidak bisa melakukan semua yang ingin ia lakukan. Pada saat itulah sebagian anak tidak memberikan respon kemarahan yang negatif, tetapi ada juga yang masih kesulitan mengatasi rasa frustasinya.
Ada beberapa cara untuk mengatasi anak yang pemarah menurut The baby Book karangan William dan Martha Sears, yaitu:
a.           Mempelajari hal yang menyebabkan anak marah
b.          Memberikan contoh sikap tenang padanya
c.           Ketahui siapa yang sedang marah
d.          Usahakan untuk tetap tenang meskipun berada di tempat umum
e.           Memeluk dan merangkulnya erat
f.           Menahan diri adalah terapi yang baik.

Sebelum memulai konseling atau mengatasi permasalahan anak, sebaiknya kita harus mengetahui apa yang sedang dirasakan oleh anak. Karena jika ia masih marah-marah kemungkinan anda akan terpancing untuk ikut marah. Menasihati anak pada saat dia sedang dalam kondisi tenang, akan lebih diserap dan diterima oleh otaknya, sehingga anak akan menurut/mengerti apa yang disampaikan orangtuanya.  Seperti halnya, saat menyelesaikan suatu masalah, ketika menyelesaikannya dengan kepala dingin, tenang, dan menggunakan pikiran jernih, maka masalah akan dapat lebih mudah terlesaikan dengan solusi yang tepat.




C.    Tujuan
            Tujuan dilakukannya bimbingan konseling ini adalah untuk mengetahui apa faktor yang menyebabkan anak menjadi pribadi yang pemarah, untuk mengetahui cara mengatasi anak, dan apa yang harus dilakukan orang tua dalam menghadapi anak yang pemarah. Tujuan selanjutnya yaitu untuk memenuhi tugas Bimbingan Konseling Anak Usia Dini (BK AUD).

D.    Proses Pengumpulan Data
Tabel 1. Prosedur Pengambilan Data
No
Tgl & Waktu
Kegiatan
Tujuan
Tempat
1.
6 juni 2015 
15.00 – 15.30
Wawancara Orangtua (telepon)
Mengetahui masalah yang dialami subjek
Di asrama
2.
7 juni 2015
16.10 – 16.30
Wawancara Anak (telepon)
Mengetahui kondisi subjek
 Di asrama

E.     Hasil Konseling
1.      Konseling Pada Anak
         Anak yang saya observasi ini adalah tipikal anak yang pemalu dan pendiam. Ia adalah pribadi yang sensitif dengan orang lain, apalagi dengan orang yang baru ia kenal. Orang dewasa yang baru ia kenal tidak langsung bisa akrab dengan anak tersebut, butuh waktu untuk mendekatinya. Sebenarnya dari pihak orang tua sangat memperhatikan tumbuh kembang anak, yang saya fahami anak ini terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya.
2.      Konseling Pada Orang Tua
         Dilihat dari laar belakang orang tua anak yaitu S-1 orang tua si anak termasuk pribadi yang tahu bagaimana masalah yang dihadapi anaknya, selain itu mereka juga menggunakan metode penanganan yng tepat pada anak. Dimana anak diajak berdiskusi langsung untuk membicarakan permasalahan yang dihadapi anak. Bahasa yang digunakan orang tua anak pun bahasa yang mudah dimengerti anak dan lembut. bagaimana cara menghadapi/ menyikapi sifat anak mereka.
  
  1. Pembahasan
Kebiasaan marah orang tua akan berakibat buruk bagi anak-anak mereka. Dari hasil riset terungkap bahwa, orangtua yang mudah marah dan bereaksi berlebihan lebih cenderung memiliki balita yang bertindak di luar batas dan menjadi mudah marah juga (Republika). Selain itu, faktor genetik juga berperan, terutama dalam kasus anak-anak yang berisiko genetik memiliki emosionalitas negatif dari ibu kandung mereka, tetapi dibesarkan di lingkungan yang membuatnya tingkat stresnya rendah atau kurang reaktif. Bisa jadi anak dengan pribadi yang pemarah sebenarnya mereka sedang beradaptasi dengan lingkungan-lingkungan yang ada disekitarnya.
Penanganan untuk kasus ini bisa menggunakan teori sabagai berikut:
John Bowlby menyatakan dalam teorinya “Perkembangan emosi dan perilaku anak mempunyai hubungan dengan kelekatan anak dengan ibunya.” Kedekatan anak dengan ibu sangat menentukan perkembangan emosinya. Wajarnya anak usia dini bergantung pada ibunya, dan membutuhkan kasih sayang yang utuh dari seorang ibu. Sikap ibu juga mempengaruhi bagaimana anak menyikapi rasa emosinya, serta agar anak dapat tetap tenang dalam menghadapi rasa emosinya. Hubungan yang erat antara anak dan ibunya akan berdampak baik bagi perkembangan emosi dan perkembangan-perkembangan anak lainnya.

  1. Kesimpulan
            Anak adalah peniru ulung. Apa saja yang dilakukan anak adalah refleksi dari apa yang ia lihat di lingkungan sekitarnya, entah itu dari orangtuanya, saudaranya, maupun teman-temannya. Termasuk hal didalamnya adalah memukul, mencubit, maupun menjadi pribadi yang pemarah. Akan tetapi marah adalah hal yang wajar dialami oleh setiap aanak. Biasanya anak cenderung pemarah karena keinginannya tidak dituruti oleh orang tuanya atau karena ia ngin mencari perhatian dari orang-orang di sekelilingnya.

  1. Rekomendasi
Untuk orang tua, harusnya memberi perhatian yang lebih terhadap anak yang sering pemarah, mencoba memahami pribadinya. Jika memang anak melakukan hal yang salah, tindakan yang harus dilakukan orang tua adalah mencoba memberikan pengertian kepada anak bahwa yang dilakukannya adalah salah, tentunya dengan bahasa yang bisa diterima oleh anak tersebut.

  1. Daftar Pustaka
Gracinia, Juliska. 2005. Ada Apa Denganmu Sayang? Belajar Memahami Kondisi Hati Anak. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Republika. 2012. “Sering Marah-marah? Inilah yang akan Terjadi pada Anak Anda” (online),http://www.republika.co.id/berita/gayahidup/parenting/12/05/20/m4b82s-sering-marahmarah-inilah-yang-akan-terjadi-pada-anak-anda,diakses tanggal 9 juni 2015.
Abadi, Karya. 2014.  “Penyebab Anak Sering Marah dan Mengamuk” (online), http://www.gelombangotak.com/Penyebab-Anak-Sering-Marah-Mengamuk.htm, diakses tanggal 10 juni 2015.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar