LAPORAN LAPANGAN BIMBINGAN KONSELING
Anak yang Pemarah
Nama : Ulfah Lailiyah (1400002047)
Prodi/ sem : PGPAUD / IV A
Universitas :Ahmad Dahlan Yogyakarta
A. Identitas
1.
Identitas Subjek
Nama : Faishal
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir : Palembang, 16-06-2009
Umur : 6 thn
Suku Bangsa : Jawa
Agama :
Islam
Alamat :
Palembang
Urutan Kelahiran :
anak ke 2 dari 2 bersaudara
2.
Identitas
Orangtua
Ayah
|
Ibu
|
|
Nama
Usia
Suku Bangsa
Agama
Pendidikan
Terakhir
Alamat
Urutan Kelahiran |
Lukmanudin
37
Jawa
Islam
S-1
Palembang
Ke 1 dari 8
|
Siti Muhimah
36
Jawa
Islam
S-1
Palembang
Ke 10 dari 10
|
B.
Permasalahan
Gracinia (2005:8) menyatakan bahwa “Marah adalah emosi manusia yang alami
dan dialami oleh setiap manusia.” Marah bisa disebabkan oleh faktor internal
dan eksternal. Kita bisa marah kepada orang lain karena tingkah lakunya,
ataupun terhadap sesuatu yang kurang menyenangkan dan membuat kita tidak nyaman.
Tidak ada yang salah dengan marah. Masalahnya adalah bagaimana kita mengungkapkan
kemarahan tersebut.
Banyak faktor yang menyebabkan anak menjadi pribadi yang pemarah
diantaranya:
a. Meniru perilaku orang tua
b. Keinginan
yang tidak dituruti orang tua
c. Rasa ingin
tahu yang tidak terjawab
d. Ketakutan
dan kegelisahan
e. Gangguan
susana hati
f. Mencari
perhatian
g. Menunjukkan
ketidaksukaannya akan sesuatu.(GelombangOtak.com)
Anak adalah peniru ulung. Apa saja yang dilakukan anak adalah refleksi
dari apa yang ia lihat di lingkungan sekitarnya, entah itu dari orangtuanya,
saudaranya, maupun teman-temannya. Termasuk hal didalamnya adalah memukul,
mencubit, maupun menjadi pribadi yang pemarah.
Seringkali marah adalah akibat dari anak tidak
mendapatkan apa yang ia inginkan. Dengan keterbatasanyang ia miliki, anak tidak
bisa melakukan semua yang ingin ia lakukan. Pada saat itulah sebagian anak
tidak memberikan respon kemarahan yang negatif, tetapi ada juga yang masih
kesulitan mengatasi rasa frustasinya.
Ada beberapa cara untuk mengatasi anak yang pemarah menurut The baby Book
karangan William dan Martha Sears, yaitu:
a. Mempelajari hal yang menyebabkan
anak marah
b. Memberikan contoh sikap tenang
padanya
c. Ketahui siapa yang sedang marah
d. Usahakan untuk tetap tenang meskipun
berada di tempat umum
e. Memeluk dan merangkulnya erat
f. Menahan diri adalah terapi yang
baik.
Sebelum
memulai konseling atau mengatasi permasalahan anak, sebaiknya kita harus
mengetahui apa yang sedang dirasakan oleh anak. Karena jika ia masih marah-marah
kemungkinan anda akan terpancing untuk ikut marah. Menasihati anak pada saat
dia sedang dalam kondisi tenang, akan lebih diserap dan diterima oleh otaknya,
sehingga anak akan menurut/mengerti apa yang disampaikan orangtuanya. Seperti halnya, saat menyelesaikan suatu
masalah, ketika menyelesaikannya dengan kepala dingin, tenang, dan menggunakan
pikiran jernih, maka masalah akan dapat lebih mudah terlesaikan dengan solusi
yang tepat.
C.
Tujuan
Tujuan dilakukannya bimbingan konseling ini adalah untuk
mengetahui apa faktor yang menyebabkan anak menjadi pribadi yang pemarah, untuk
mengetahui cara mengatasi anak, dan apa yang harus dilakukan orang tua dalam
menghadapi anak yang pemarah. Tujuan selanjutnya yaitu untuk memenuhi tugas
Bimbingan Konseling Anak Usia Dini (BK AUD).
D.
Proses Pengumpulan Data
Tabel 1.
Prosedur Pengambilan Data
No
|
Tgl
& Waktu
|
Kegiatan
|
Tujuan
|
Tempat
|
1.
|
6 juni 2015
15.00 – 15.30
|
Wawancara Orangtua (telepon)
|
Mengetahui masalah yang dialami subjek
|
Di asrama
|
2.
|
7 juni 2015
16.10 – 16.30
|
Wawancara Anak (telepon)
|
Mengetahui kondisi subjek
|
Di asrama
|
E.
Hasil
Konseling
1.
Konseling
Pada Anak
Anak yang saya observasi ini adalah tipikal anak yang pemalu
dan pendiam. Ia adalah pribadi yang sensitif dengan orang lain, apalagi dengan
orang yang baru ia kenal. Orang dewasa yang baru ia kenal tidak langsung bisa
akrab dengan anak tersebut, butuh waktu untuk mendekatinya. Sebenarnya dari
pihak orang tua sangat memperhatikan tumbuh kembang anak, yang saya fahami anak
ini terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya.
2.
Konseling
Pada Orang Tua
Dilihat dari laar belakang orang tua anak yaitu S-1 orang
tua si anak termasuk pribadi yang tahu bagaimana masalah yang dihadapi anaknya,
selain itu mereka juga menggunakan metode penanganan yng tepat pada anak.
Dimana anak diajak berdiskusi langsung untuk membicarakan permasalahan yang
dihadapi anak. Bahasa yang digunakan orang tua anak pun bahasa yang mudah
dimengerti anak dan lembut. bagaimana cara menghadapi/ menyikapi sifat anak
mereka.
- Pembahasan
Kebiasaan marah orang tua akan berakibat buruk bagi
anak-anak mereka. Dari hasil riset terungkap bahwa, orangtua yang mudah marah
dan bereaksi berlebihan lebih cenderung memiliki balita yang bertindak di luar
batas dan menjadi mudah marah juga (Republika). Selain itu, faktor genetik juga
berperan, terutama dalam kasus anak-anak yang berisiko genetik memiliki
emosionalitas negatif dari ibu kandung mereka, tetapi dibesarkan di lingkungan
yang membuatnya tingkat stresnya rendah atau kurang reaktif. Bisa jadi anak
dengan pribadi yang pemarah sebenarnya mereka sedang beradaptasi dengan
lingkungan-lingkungan yang ada disekitarnya.
Penanganan untuk kasus ini bisa menggunakan teori sabagai
berikut:
John
Bowlby menyatakan dalam teorinya “Perkembangan emosi dan perilaku anak
mempunyai hubungan dengan kelekatan anak dengan ibunya.” Kedekatan anak dengan
ibu sangat menentukan perkembangan emosinya. Wajarnya anak usia dini bergantung
pada ibunya, dan membutuhkan kasih sayang yang utuh dari seorang ibu. Sikap ibu
juga mempengaruhi bagaimana anak menyikapi rasa emosinya, serta agar anak dapat
tetap tenang dalam menghadapi rasa emosinya. Hubungan yang erat antara anak dan
ibunya akan berdampak baik bagi perkembangan emosi dan
perkembangan-perkembangan anak lainnya.
- Kesimpulan
Anak adalah peniru ulung. Apa saja
yang dilakukan anak adalah refleksi dari apa yang ia lihat di lingkungan
sekitarnya, entah itu dari orangtuanya, saudaranya, maupun teman-temannya.
Termasuk hal didalamnya adalah memukul, mencubit, maupun menjadi pribadi yang
pemarah. Akan tetapi marah adalah hal yang wajar dialami oleh setiap aanak.
Biasanya anak cenderung pemarah karena keinginannya tidak dituruti oleh orang
tuanya atau karena ia ngin mencari perhatian dari orang-orang di sekelilingnya.
- Rekomendasi
Untuk orang tua, harusnya
memberi perhatian yang lebih terhadap anak yang sering pemarah, mencoba
memahami pribadinya. Jika memang anak melakukan hal yang salah, tindakan yang
harus dilakukan orang tua adalah mencoba memberikan pengertian kepada anak
bahwa yang dilakukannya adalah salah, tentunya dengan bahasa yang bisa diterima
oleh anak tersebut.
- Daftar Pustaka
Gracinia, Juliska. 2005. Ada Apa Denganmu Sayang?
Belajar Memahami Kondisi Hati Anak. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Republika. 2012. “Sering Marah-marah? Inilah yang akan
Terjadi pada Anak Anda” (online),http://www.republika.co.id/berita/gayahidup/parenting/12/05/20/m4b82s-sering-marahmarah-inilah-yang-akan-terjadi-pada-anak-anda,diakses
tanggal 9 juni 2015.
Abadi, Karya. 2014.
“Penyebab Anak Sering Marah dan Mengamuk” (online), http://www.gelombangotak.com/Penyebab-Anak-Sering-Marah-Mengamuk.htm,
diakses tanggal 10 juni 2015.